About Us

Foto saya
Tangerang, Banten, Indonesia

Selasa, 24 Maret 2020

Stasiun Kalasan: Riwayatmu Kini

Stasiun Kalasan yang terletak di Kringinan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman Yogyakarta memiliki sejarah perkembangan yang tidak bisa lepas dari sejarah perkembangan perkerataapian di Yogyakarta. Berawal setelah tahun 1870, dimana banyak muncul pabrik-pabrik gula maupun perkebunan milik Belanda yang ada di Yogyakarta. Untuk mengangkut hasil perkebunan dan produksi pabrik ini, pemerintah Hindia Belanda bersama NISM (Nederlands Indische Spoorweg Maatschapij) untuk membangun jalur rel kerta api utama yang menguhubungkan Yogyakarta ke Cilacap dan Batavia, lalu jalur Yogyakarta  ke Semarang, dan jalur Yogyakarta ke Surabaya serta Semarang. Tidak ketinggalan pula, sub jalur kereta api dari Stasiun Kalasan – Tugu – Kedandang (masuk pada jalur utama). Adapun pembangunan  jalur kerta api ini bersamaan dengan pembangunan stasiun-stasiun kecil yang dimulai dari tahun 1864 (Pratikto, 2018: 2-5). Dengan kata lain, pembangunan jalur kereta api sudah dimulai lebih awal dan ketika pabrik-pabrik gula mulai banyak bermuncul maka pembangunan jalur kereta api ini semakin masif.
Yogyakarta menjadi salah satu daerah yang memiliki tanah yang subur sehingga sangat cocok untuk mengembangkan perkebunan, terutama perkebunan tebu. Di dekat Stasiun Kalasan sendiri terdapat Pabrik Gula Tanjungtirto dimana pabrik ini menggunakan Stasiun Kalasan sebagai tempat untuk mengangkut hasil produksinya ke kota-kota pelabuhan yang kemudian akan diekspor. 

Peta Stasiun Kalasan pada tahun 1924. Sumber: Leidenmaps.
Bangunan Stasiun Kalasan memiliki bentuk bangunan awal stasiun yang tergolong sederhana. Pada kurun waktu 1867-1900 perusahaan pengelolaan transportasi di jalur Semarang-Vorstenlanden dikelola oleh NISM. Stasiun-stasiun yang dibangun pada tahun pertama sejak 1867 memiliki bentuk sederhana seperti rumah pendopo dengan overstek. Selain itu, pembangunan struktur, konstruksi, serta desain banyak dipengaruhi oleh kondisi iklim setempat. Stasiun Kalasan berada di jalur kereta api komersil yang bertujuan untuk mengangkut hasil perkebunan dari pada mengangkut manusia, sehingga bangunannya tidak dibangun dengan megah ataupun fasilitas ruang tunggu yang lengkap (de Jong, 1933: 40 dalam Sulistyanti, 2010: 64).
Stasiun Kalasan: Riwayatmu Kini_OB
Fasad Stasiun Kalasan yang didominasi dengan cat putih dan menghadap ke arah utara. Sumber: dokumentasi pribadi.
Stasiun Kalasan sendiri berbatasan dengan pemukiman disebelah utara, gudang barang disebelah timur, rel kereta api disebelah selatan, dan gardu listrik disebelah barat. Lokasinya yang dekat dengan Jalan Jogja-Solo membuat Stasiun ini dapat dengan mudah dijangkau serta dekat dengan permukiman penduduk. Stasiun yang memiliki luas sekitar 345,36 m2 ini memiliki beberapa fasilitas yaitu ruang tunggu, kantor kepala stasiun, kantor navigasi, gudang, dan toilet. Alterasi yang dilakukan pada stasiun ini hanya pada penambahan ruang dan pergantian lantai stasiun yang awalnya tegel kotak-kotak menjadi keramik. Stasiun Kalasan yang memiliki koordinat 7o46’27” S 110o27’54” E (UTM Geomap) ini merupakan stasiun yang berada di Timur Yogyakarta yang menghubungkan antara Stasiun Maguwo Lama dan Stasiun Brambanan.
Peta Stasiun Kalasan pada tahun 2019. Garis kuning menunjukkan bangunan Stasiun Kalasan. Garis merah hanya sebagai penanda lokasi Stasiun Kalasan. Sumber: Google Earth.
Sejak tahun 2008 Stasiun Kalasan sudah tidak dioperasikan lagi. Hal ini dikarenakan pihak PT. KAI sebagai pengelola telah membuka jalur ganda yang menghubungkan antara Yogyakarta dan Kutoarjo dan efiesiensi waktu mengingat jarak Stasiun Maguwo – Stasiun  Kalasan – Stasiun Brambanan tergolong dekat. Selain itu, di tahun yang sama, stasiun ini mengalami kebakaran pada ruangan kepala stasiunnya yang menyebabkan beberapa bagian dari stasiun ini terbakar dan meninggalkan bekas kehitaman di bagian dinding serta plafon-nya.
Stasiun Kalasan: Riwayatmu Kini_OB
Ruangan Kepala Stasiun yang mengalami kebakaran. Dan seperti itulah kondisinya. Sumber: dokumentasi pribadi.
Perlu diketahui bahwa Stasiun Kalasan dulunya mempunyai enam jalur kereta api dengan formasi dua jalur lurus, tiga jalur berhenti dan satu jalur gudang dengan ditandai adanya spoor badug yang berada tepat di sebelah PPKA (Pengatur Perjalanan Kereta Api). Namun sekarang hanya terdapat dua rel yang saja yang masih digunakan dan rel lainya  terlihat sudah tidak utuh.
Gambar sketsa Stasiun Kalasan dengan enam jalur, sumber: kaskus.com.
Stasiun Kalasan: Riwayatmu Kini_OB
Salah satu dari bekas tiga jalur rel Stasiun Kalasan yang kini hanya tinggal sisa dan tertutupi aspal. Sumber: dokumentasi pribadi.

Stasiun Kalasan: Riwayatmu Kini_OB
Salah satu dari bekas tiga jalur rel Stasiun Kalasan yang kini hanya tinggal sisa. Dimana tampak melewati sebuah selokan. Sumber: dokumentasi pribadi.

Stasiun Kalasan: Riwayatmu Kini_OB
Salah satu bekas tiga jalur rel Stasiun Kalasan yang kini hanya tinggal sisa. Dimana tampak melewati sebuah selokan. Sumber: dokumentasi pribadi.

Stasiun Kalasan: Riwayatmu Kini_OB
Salah satu bekas tiga jalur rel Stasiun Kalasan yang kini hanya tinggal sisa. Dimana sebagian sudah tertutup aspal dan sebagian masih tampak melewati sebuah selokan. Sumber: dokumentasi pribadi.
Stasiun Kalasan yang tidak dioperasikan lagi membuatnya terbengkalai dan tidak terawat. Kondisi terkini dari bangunan Stasiun Kalasan sebagai berikut:
  • Dinding
Bagian dinding dari stasiun secara keseluruhan di cat dengan menggunakan warna putih dan telah mengelupas. Pada beberapa bagian dinding sudah hancur dengan lapisan semen yang terkelupas dan juga yang sudah rubuh.
Stasiun Kalasan: Riwayatmu Kini_OB
Tampilan kondisi dinding Stasiun Kalasan secara keseluruhan. Foto ini diambil dari sisi selatan Stasiun Kalasan. Sumber: dokumentasi pribadi.
  •  Lantai
Saat ini seluruh bagian lantai masih terbilang bagus. Kerusakan pada bagian lantai hanya terdapat pada ruangan kepala stasiun yang tanahnya ambrol. Selain itu di ruangan yang letaknya di sebelah barat ruangan kepala stasiun sudah rusak dengan beberapa keramik yang terkelupas. Namun lantai pada Stasiun Kalasan sudah tidak asli. Stasiun yang dibangun oleh NISM pada masa kolonial memiliki lantai yang terbuat dari tegel yang berbentuk kotak-kotak. Kini lantai tersebut telah dilapisi dengaan dengan lantai keramik putih yang moderen.
Stasiun Kalasan: Riwayatmu Kini_OB

Lantai pada ruangan Kantor Kepala Stasiun yang sudah pecah, rusak, dan kotor. Terdapat dua jenis lantai yang menandakan adanya pembaharuan yang pernah dilakukan di Stasiun Kalasan. Sumber: dokumentasi pribadi.
  • Atap
Seluruh komponen atap pada bangunan stasiun kalasan ini masih utuh. Genteng genteng yang digunakan masih tertata dengan rapi, hanya saja sudah ditumbuhi dengan lumut dan beberapa rumput liar.
Stasiun Kalasan: Riwayatmu Kini_OB

Atap Stasiun Kalasan sebelah utara terlihat masih utuh dan masih terpasang dengan baik. Sumber: dokumentasi pribadi.
  • Plafon
Bagian plafon bangunan ini beberapa sudah mengalami kerusakan ada yang parah, ada yang bolong dan juga menguning karena rembesan air hujan. Hal ini tak lain karena penggunaan bahan plafon yang terbuat dari triplek, usia bangunan, dan faktor iklim.
Stasiun Kalasan: Riwayatmu Kini_OB

Salah satu sudut dari bangunan Stasiun Kalasan. Terlihat plafon yang sebagian sudah bolong dan beberapa lapuk serta warnanya mulai berubah. Sumber: dokumentasi pribadi.
  • Pintu
Secara keseluruhan pintu – pintu  yang terdapat di bangunan ini masih terpasang dengan baik pada tempatnya. Hanya saja ada beberapa kerusakan seperti cat yang mengelupas, panil kaca pintu yang hancur, dan banyak vandalisme. 
Stasiun Kalasan: Riwayatmu Kini_OB

Pintu ruangan petugas Stasiun Kalasan. Kondisinya sangat memprihatinkan dimana kaca-kaca pada pintu pecah dan banyak vandalisme. Sumber: dokumentasi pribadi
  • Jendela
Seluruh komponen jendela masih dalam kondisi bagus dan terpasang dengan baik pada tempatnya, bahan kayunya pun masih dalam kondisi bagus dan belum ada kerusakan. Hanya saja untuk beberapa jendela mengalami kerusakan dengan beberapa kacanya yang pecah bahkan bagian ini juga tak luput dari aksi vandalisme. 
Stasiun Kalasan: Riwayatmu Kini_OB

Jendela disisi barat Stasiun Kalasan. Jendela ini menjadi salah satu yang rusak dimana kayunya sudah patah dan kacanya penuh dengan vandalisme. Sumber: dokumentasi pribadi.
  • Tiang
Komponen tiang yang menopang bangunan stasiun ini masih berdiri dengan tegak dan belum ada kerusakan ataupun kelapukan bahan kayunya, hanya bagian cat nya yang saat ini sudah mengelupas. 
Stasiun Kalasan: Riwayatmu Kini_OB
Umpak serta tiang pada bangunan Stasiun Kalasan yang terdapat di sisi selatan. Kondisinya terbilang masih cukup terawat. Sumber: dokumentasi pribadi

Selain kondisi pada bangunan Stasiun yang tidak terawat, kondisi lingkungan stasiun pun tidak jauh berbeda. Dimana banyak sampah dan daun-daun kering yang tidak dibersihkan. Terdapat pula semak-semak belukar yang tumbuh secara liar. Adanya kayu-kayu hasil penebangan yang dibiarkan begitu saja membuat pemandangan disekitar stasiun ini benar-benar terlihat tidak terawat.
Stasiun Kalasan: Riwayatmu Kini_OB
Lingkungan sekitar Stasiun Kalasan di sisi sebelah Timur. Terlihat banyaknya sampah. Sumber: dokumentasi pribadi

Stasiun Kalasan: Riwayatmu Kini_OB
Lingkungan sekitar Stasiun Kalasan di sisi sebelah Timur. Terlihat kondisi yang sangat tidak terwat. Sumber: dokumentasi pribadi
Dalam 11 tahun sejak penonaktifan operasional saja, Stasiun Kalasan sudah mengalami kerusakan yang tidak bisa dikatakan ringan, maka 50 tahun kedepan tidak ada yang menjamin bahwa Stasiun Kalasan ini akan tetap berdiri atau bahkan mungkin hilang tidak bersisa seperti yang terjadi pada Stasiun Berbah. Maka dari itu, diperlukan upaya perawatan dan pelestarian serta pencegahan kerusakan bangunan untuk tetap menjaga eksistensi dari Stasiun Kalasan ini.

-Jeana Sicari-

Daftar Pustaka
Pratikno, Djoko. 2018. Penelusuran Bentuk Arsitektur Bangunan Stasiun Kereta Api Jaman Kolonial di Yogyakarta. Surakarta: Universitas Tunas Pembangunan. Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 22 No. 26. Hlm 1-13.
Sulistyani, Harmilyanti. 2010. Karakteristik Tata Ruang dalam Bangunan Stasiun Kereta Api di Jalur Semarang-Vorstenlanden periode 1854-1930. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Skripsi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Stasiun Rangkasbitung dari Masa ke Masa

  Stasiun Rangkasbitung Tahun 2022 Sumber: Dokumentasi Pribadi Sebagai salah satu saksi bisu sejarah Banten, keindahan dan keberadaan Stas...

Cek ini juga yuk!